7 Keterampilan Negosiasi Terpenting Untuk Keberhasilan Bisnis

Keterampilan Negosiasi


Negosiasi biasanya dilakukan karena ada satu pihak yang merasa kurang puas atau kurang sesuai terhadap suatu hal, sehingga perlu untuk membuat kesepakatan lagi melalui sebuah metode negosiasi. Proses negosiasi tidak hanya terjadi di lingkungan bisnis, dan lingkungan tempat jual beli. Negosiasi juga dapat terjadi pada sebuah keluarga. Banyak negosiasi yang dapat terjadi di dalam sebuah keluarga, misalnya saja negosiasi untuk menentukan lokasi pembelian rumah, negosiasi keputusan pemilihan sekolah untuk anak, dan lain sebagainya.
Bayangkan pada suatu hari, saat Anda telah mengirim kontrak, desain harga, dan seluruh berkas, lalu proses genting selanjutnya dalam bisnis tentu adalah tanda tangan dan kesepakatan dari klien. Anda berharap kabar baik, tapi kemudian Anda mendapatkan email yang mendebarkan : "Saya ingin membicarakan beberapa rincian kontrak ini sebelum kita berkerjasama."
Jreng...jreng.....!!!!
Pada titik itulah Anda memerlukan keterampilan negosiasi yang mumpuni.   
Di bawah ini adalah 7 Keterampilan Negosiasi yang bisa Anda kembangkan :
1. Perjelas batasan Anda
2. Biarkan prospek yang memulai pembicaraan.
3. Jangan menandatangani apapun sampai negosiasi selesai.
4. Negosiasikan dengan pengambil keputusan
5. Menuliskan istilah pada waktu yang tepat
6. Berbicara dengan pengambil keputusan
7. Akhiri kesepakan lalu pergilah.
Baiklah, kita akan perjelas satu demi satu :
1) Perjelas batasan Anda.
Jelas menentukan batasan pada nilai harga, kebijakan-kebijakan kerjasama, pembagian beban kerja, dll sebelum Anda bertemu dengan calon pelanggan. Dengan demikian Anda akan memastikan pencapaian kesepakatan yang saling menguntungkan. Jika Anda mendatangi prospek tanpa tahu batasan Anda, itu berarti Anda adalah pohon bambu yang mudah sekali digoyang kesana kemari.
2) Biarkan prospek yang memulai pembicaraan.
Jika Anda telah tuntas mempresentasikan persyaratan kesepakatan dan aturan main, lalu calon pelanggan ingin menegosiasikannya, biarkan mereka memulai percakapan.
Dengarkan dengan seksama lalu berbicaralah. Anda akan terjerumus jika gagal mendengarkan harapan dan keinginan pelanggan Anda.
5) Jangan menandatangani apapun sampai negosiasi selesai.
Negosiasi bisa berayun maju mundur dan berputar-putar lagi. Banyak ide akan diajukan, dan sementara beberapa akan diterima, yang lain akan tertolak. Anda akan tampak bijaksana jika tidak merevisi kontrak sampai pertemuan selesai, dan semua pihak secara sepihak menyetujui persyaratan tersebut.
6) Negosiasikan dengan pengambil keputusan.
Tips ini mungkin tampak jelas, namun menurut banyak diantara kita yang begitu bersemangat memburu kesepakatan tapi di sisi lain membuat kesalahan dengan bernegosiasi dengan orang yang salah. Anda akan membuang waktu jika menjelaskan isi kontrak sepenuhnya kepada orang yang tidak memiliki kapasitas mengambil keputusan.
7) Akhiri kesepakan lalu pergilah.
Hubungan bisnis yang sehat didasari rasa saling menghormati dan saling percaya. Dengan pemikiran ini, Anda seharusnya juga memikirkan hal menguntungkan bagi pelanggan/kliena Anda dengan tidak mengurangi aspek penting yang sedang Anda pertahankan dengan menjaga negosiasi tetap menjadi win-win bagi kedua belah pihak.
Dan karena hubungan ini bisa berlangsung dalam suasana akrab, setelah melakukan kesepakatan segeralah akhiri pembicaraan dan pergi dari sana. Jika Anda tetap ada "di situ", ada kemungkinan akan ada pembahasan lain seputar kontrak.
Dan selain itu, hindari hal dibawah ini :
- Selalu berusaha untuk memenangkan pendapat di setiap situasi
- Tidak mau mengerti dan menghormati pendapat orang lain
- Fokus pada diri sendiri, bukan pada pokok persoalan
- Menilai sebuah negosiasi sebagai sebuah konfrontasi
- Mudah menyalahkan orang lain
- Emosional dan mudah marah
Semoga bermanfaat.


#maintrainingindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Effective Listening : 7 Hambatan dan Cara Mengatasinya

Peluang Usaha Menjanjikan di Tahun 2017

Training SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja)